Autonomous Underwater Vehicles
Autonomous Underwater Vehicles (AUVs) terdefinisikan sebagai kendaraan bawah air yang dapat beroperasi tanpa operator manusia. Ukurannya bisa berkisar dari hanya beberapa kilogram hingga ribuan kilogram. AUV pertama kali pada tahun 1957 dengan tujuan melakukan penelitian tentang Perairan Arktik untuk Laboratorium Ph Terapan di Universityof Washington. Pada awal 2000-an, 10 AUV yang berbeda telah dikembangkan seperti AUV yang digerakkan sekrup, glider bawah air, dan AUV Bionic. Model paling awal menggunakan pendorong baling-baling sekrup sementara model yang lebih baru menggunakan kontrol daya apung otomatis. Model paling awal, SPURV, memiliki berat 484 kg, kedalaman 3650 meter, dan dapat menempuh perjalanan hingga 5,5 jam. Salah satu model terbarunya, Deepglider, berbobot 62 kg, bisa meluncur sedalam 6000 meter, dan bisa menempuh jarak hingga 8500 km.
Sejarah
1950-an
Mulai tahun 1957, kendaraan bawah air tak berawak (UUV) pertama diklasifikasikan sebagai kendaraan bawah air otonom (AUV), dan diciptakan di Amerika Serikat untuk meneliti perairan Arktik. The Special Purpose Underwater Research Vehicle (SPURV), digunakan oleh University of Washington untuk mengumpulkan data oseanografi sampai tahun 1979 di mana pengembangan SPURV II mulai memberikan kinerja gerakan yang lebih baik dan kemampuan penginderaan yang lebih baik.
1970-an
Para ilmuwan dari Autonomous and Control Processes Institute menaruh minat pada perkembangan AUV “SCAT” yang mengarah pada pengenalan UUV “L1” dan “L2” pada tahun 1974. “L1” dan “L2” adalah model AUV yang berguna untuk pengembangan lebih lanjut dari teknologi dan pemetaan oseanografi masing-masing.
1980-an
Pengembangan lebih lanjut dari Kendaraan yang beroperasikan dari Jarak Jauh (ROV) menghasilkan penciptaan kapal selam yang dikendalikan dari jarak jauh (ARCS) pada tahun 1983 oleh ISE ltd. ARCS juga terklasifikasikan sebagai kendaraan bawah air yang dapat terkendalikan dari jarak jauh (ROUV). Karena prosesor Motorola 32-bit yang memungkinkan kendali jarak jauh yang tertampilkannya. UUV ini selanjutnya berfungsi sebagai platform pengujian, meningkatkan masa pakai baterai, navigasi, dan sistem komunikasi yang menyelam pertama kali pada tahun 1987.
1990-an
Ketika Institut Masalah Teknologi Kelautan Rusia memperkenalkan kendaraan bawah air Solar Autonomous (SAUV), itu adalah awal dari misi eksplorasi jangka panjang tanpa perlu mengambil UUV untuk pemeliharaan. Pengenalan panel surya pada UUV mulai dengan SAUV pada tahun 1987 dan bertahan selama pembuatan SAUV II. Panel surya memungkinkan misi yang lebih panjang, dengan kemampuan untuk menggunakan fitur seperti gps dan muatan tinggi lebih sering karena kemudahan pengisian dayanya.
Kemajuan dalam masa pakai baterai memungkinkan terciptanya “pesawat layang” pada tahun 1995. Yang memungkinkan penyelaman jangka panjang di mana UUV akan tetap terendam selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
2000an
UUV mulai mempertimbangkan lebih dari sekedar alat uji untuk misi bawah laut lainnya karena peningkatan jumlah pengguna secara internasional. Ada juga peningkatan pendanaan untuk pengembangan teknologi UUV. Peningkatan pengguna secara internasional menyebabkan peningkatan permintaan teknologi UUV di luar instansi pemerintah dan penjualan komersial UUV. Yang mulai, memperluas penggunaan UUV berbasis penelitian ke penggunaan berbasis industri/komersial.
Baca artikel lainnya : pelatihan robotic