Robot Yang dapat Menikah
Robot Yang dapat Menikah Apakah Anda akan berhubungan seks dengan robot? Apakah Anda akan menikah dengan robot? Apakah robot punya hak untuk menolak.?
Dan Begitulah Ada beberapa Pada sebuah pertanyaan dalam Sebuah konferensi kedua bertema Cinta dan Seks dengan Robot.
yang di gelar di Universitas Goldsmiths, London, setelah pemerintah Malaysia -tempat awal untuk konferensi- melarang penyelenggaraanya.
Dan pada asalah ini tentu bukan hanya kontroversial di negara-negara yang konservatif, juga di negara-negara liberal.
Yaitu pada sebuah Konferensi Yang ada di London Yang tidak Bisa dapat di hadiri perwakilan dari industri seks, juga tidak Bisa dapat menampilkan robot seks, sehingga menimbulkan pertanyaan beberapa peserta.
Dan Bagaimanapun Pada sebuah perdebatan tetap hangat Dalam menyangkut semakin dekatnya robot seks dalam kehidupan manusia.
RealDolss Merupakan Sebuah perusahaan Yang pembuat mainan seks yang berbasis di California- Dan juga mengatakan akan meluncurkan Sebuah Robot boneka seks yang di lengkapi dengan kecerdasan buatan tahun depan.
Jika terwujud, maka akan menjadi salah satu bukti dari yang sudah sejak lama diperkirakan oleh Dr David Levy tentang robot cerdas .
yang ‘Yaitu yang tampaknya Sama seperti manusia’.
Robot Yang dapat Menikah
Dan yang ada di Dalam Sebuah pidato pada penutupan Sebuah konferensi, Dan dia Juga menegaskan kembali Pada.
Yaitu dengan sebuah hubungan intim dengan Sebuah robot.
“Dan Kita punya Sebuah teman robot, dan Pada pasangan robot merupakan Sebuah kelanjutan yang logis dari Sebuah kecenderungan itu.”
Dalam waktu 10 tahun mendatang, secara sempurna perangkat lunak bisa menciptakan satu teman robot, yang di harapkan seseorang sebagai pasangan: sabar, baik, mencintai, di percaya, menghormati, dan tidak mengeluh,”
Gagasan tentang pasangan untuk manusia yang bisa di program tentu memicu pertanyaan etik dan Dr Levy menyadari bahwa hukum.
tidak akan Bisa dapat mengakui robot sebagai manusia.
Walau gagasannya masih terlalu jauh, sepanjang tahun 2016 ini sudah dibentuk beberapa panel untuk membahasnya.
Yaitu yang terdiri dari perwakilan industri teknologi, akademisi, dan pemerintah.
Konferensi di Universitas Goldsmiths juga menjadi forum perdebatan yang hangat dengan penyampaian beberapa kajian.
Yaitu tentang teledildonics -atau teknologi yang memungkinkan dua orang atau lebih terlibat dalam kegiatan seks secara terpisah- maupun haptic sex toys atau mainan seks yang bisa menyentuh seseorang.
Dan Di Indoneisa Juga terdapat perusahaan PT Sari Teknologi Yang juga bergerak dalam bidang robotik dan juga menggembangkan Sebuah Teknologi Robotik.
Perusahaan PT Sari Teknologi Juga telah Menciptakan Berbagai Macam Jenis Robot Yang Menarik Seperti Robo Helm Yang membantu dokter.
Dalam Menanggani Sebuah Kasus Virus Corona Yang pada saat itu Merajalela Dan Mengakibatkan Banyak Orang Yang Meninggal Dunia.
Akibat Penyakit Virus Tersebut Perusahana PT Sari Teknologi Berada Di