Robot Tak Bisa Menggantikan Peran Astronout – Robotik Indonesia

Robot Tak Bisa Menggantikan Peran Astronout – Robotik Indonesia

Rusia telah mengirimkan sebuah robot humanoid bernama Fedor untuk misi selama 10 hari ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Misi tersebut telah rampung di jalankan. Rusia mencapai kesimpulan bahwa robot tersebut tidak dapat menggantikan peran kosmonot dalam misi perjalanan luar angkasa. Robot itu tidak akan di terbangkan lagi ke sana. Tidak ada lagi yang perlu di lakukannya di sana, dia sudah menyelesaikan misinya.

Dudorov mengatakan bahwa robot berbentuk manusia itu tidak dapat memenuhi tugas yang di berikan. Yakni untuk menggantikan astronot manusia dalam perjalanan luar angkasa yang panjang dan berisiko. Robot bernama Fedor, yang merupakan singkatan dari Final Object Demonstration Research atau Riset Demonstrasi Objek Akhir, dengan nomor identifikasi Skybot F850 itu, semula di bangun untuk membantu para astronot di stasiun luar angkasa. Tetapi Fedor ternyata memiliki desain yang tidak bekerja dengan baik di luar angkasa. Memiliki tinggi 180 sentimeter, kaki panjangnya tidak berguna saat berjalan di luar angkasa. Badan Antariksa Rusia mengatakan kaki-kaki robot itu tidak dapat bergerak selama perjalanan di luar angkasa dan Fedor tidak di program untuk bergerak dengan menggengam pegangan tangan di stasiun luar angkasa dalam kondisi gravitasi mikro.

Tugas Yang Rumit | Robotik Indonesia

Robot Tak Bisa Menggantikan Peran Astronout - Robotik Indonesia

Dudorov mengatakan, para mengembang sedang membuat sketsa rencana untuk pengganti yang harus sesuai dengan tuntutan tugas bekerja di luar pesawat. Robot Fedor di berangkatkan ke ISS pada 22 Agustus lalu dan memasuki stasiun luar angkasa yang mengorbit lima hari kemudian. Di stasiun luar angkasa itu, robot tersebut sempat berfoto sambil memegang bendera Rusia bersama kosmonot yang di tugaskan untuk melatih robot itu sebelum di kirim kembali ke Bumi. Dalam situs web salah satu pendukung proyek, Foundation of Advanced Research Projects, Fedor di sebut berpotensi besar untuk di manfaatkan di Bumi dalam pekerjaan di lingkungan berbahaya, seperti dengan radiasi tinggi, di penambangan, atau bahkan misi penyelamatan yang rumit.

Namun hasilnya ternyata tidak sesuai dengan harapan semula. Fedor bukanlah robot berbentuk manusia pertama yang dikirim ke luar angkasa. Pada 2011, NASA sempat mengirimkan Robonaut 2, sebuah robot berbentuk manusia yang di kembangkan bersama dengan General Motors dan bertujuan untuk menjalankan pekerjaan di lingkungan berisiko tinggi. Robot tersebut telah di pulangkan ke Bumi pada 2018 lalu karena mengalami masalah teknis. Pada 2013, Jepang juga sempat mengirimkan robot kecil bernama Kirobo, bersama dengan komandan ruang angkasa Jepang pertama ke ISS. Robot Kirobo dikembangkan oleh produsen kendaraan terkenal, Toyota, dan telah mampu merespons percakapan, meski baru bisa dalam bahawa Jepang.

Tentang Kami

adalah sekolah robotika yang membuat robot mulai dari robot kecil sampai robot humanoid. Alamatnya : Komplek Mutiara Taman Palem Blok C7 No. 20, Jl. Raya Outer Ringroad, RT.7/RW.14, Cengkareng Timur, Cengkareng, RT.7/RW.14, Cengkareng Tim., Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11730.No Tlp : (021) 29428935

Baca Juga : Robot Yang Dapat Memadamkan Api – Robotika Indonesia 

Kunjungi Kami : https://sariteknologi.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *