Robot Pengubah Udara Menjadi Air – ELU

Robot Pengubah Udara Menjadi Air – ELU

SARI Teknologi – Robotik Indonesia

Robot Pengubah Udara Menjadi Air

Seorang insinyur mekatronik Mesir telah menemukan robot yang dapat mengekstrak air minum dengan mengembunkan kelembapan di udara. Dan mengubahnya menjadi air minum menggunakan kecerdasan buatan.

“Saya mulai berpikir untuk mengembangkan teknologi ini untuk menyerap kelembapan di udara. Dan mengubahnya menjadi air sejak 2013,” Mahmoud El-Komy, pemenang Geneva Invention Award, mengatakan kepada Xinhua.

Insinyur itu, dari kota Tanta di Mesir utara, mengatakan dia terinspirasi oleh penerbangan NASA ke Mars. Cuaca di Mars di ketahui jenuh dengan tingkat kelembapan yang tinggi, sekaligus sangat kering.

Teknologi menghasilkan air dari uap air bukanlah hal baru. Katanya, tetapi teknologi yang ada sekarang tidak mampu beroperasi dalam kondisi yang sulit.

Robot yang di temukan oleh insinyur mekatronik Mesir Mahmoud El-Komy terlihat di kantor El-Komy di kota Tanta. Mesir utara, pada 11 Oktober 2021. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

“Setelah mendapatkan air murni melalui proses kondensasi uap air. Proses penambahan garam mineral di mulai hingga bisa di minum,” katanya kepada Xinhua.

“Garam ini di tambahkan melalui teknologi kecerdasan buatan dalam proporsi yang juga sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia. Saya mengujinya di laboratorium yang di sediakan oleh Kementerian Lingkungan di Mesir untuk memastikan kualitas air dan ini membantu saya mengembangkan proyek untuk mendapatkan air yang sesuai dengan standar internasional,” ujarnya.

Tujuan Di Buatnya Robot

Salah satu motif terpenting yang membuatnya berpikir untuk membangun teknologi ini adalah sulitnya mendapatkan air minum yang aman.

Insinyur mekatronik Mesir Mahmoud El-Komy mengumpulkan air yang di hasilkan dari udara oleh robotnya di kantornya di kota Tanta, Mesir utara.

“Ada pemanasan global hebat yang menyebabkan peningkatan kelembaban di dunia, dan ini mendorong saya untuk mengembangkan teknologi untuk mengekstrak air dari kelembaban untuk menjaga keseimbangan ekologi dengan mengurangi kelembaban dengan memanfaatkannya untuk menghasilkan air,” katanya.

Insinyur Mesir mencatat bahwa desalinasi air laut sangat mahal karena setiap liter berharga sekitar 20 sen AS, sedangkan biaya menghasilkan satu liter air dengan perangkatnya hanya berharga 1,5 sen.

Perangkat ini dapat di gunakan di gurun dan mendapatkan daya melalui panel surya, sehingga banyak kota di gurun dapat di reklamasi tanpa biaya tinggi, tambahnya.

Insinyur mekatronik Mesir Mahmoud El-Komy bekerja di kantornya di kota Tanta, Mesir utara, pada 11 Oktober 2021. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

Robot ini mengkonsumsi energi 60 watt per hari, yang tergolong sederhana di bandingkan dengan teknologi pembangkit air lainnya. Di bumi, ia dapat menghasilkan hingga 24 liter air per hari

Dengan menggunakan teknologi yang sama, pembangkit yang menghasilkan hingga 50.000 liter air per hari dapat dibangun di daerah gurun yang tidak memiliki sumber air alami, menurut insinyur tersebut.

Saya berharap robot itu akan digunakan oleh para ilmuwan luar angkasa dalam perjalanan mereka ke Mars, dan teknologi ini akan membantu para ilmuwan mewujudkan impian kehidupan manusia di Mars suatu hari nanti

Tentang Kami

adalah sekolah robotika yang membuat robot mulai dari robot kecil sampai robot humanoid. Alamatnya : Komplek Mutiara Taman Palem Blok C7 No. 20, Jl. Raya Outer Ringroad, RT.7/RW.14, Cengkareng Timur, Cengkareng, RT.7/RW.14, Cengkareng Tim., Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11730.No Tlp : (021) 29428935

Baca Juga : Robot Edukasi – UBTECH

Kunjungi Kami : https://sariteknologi.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *