Robot Pemetik Buah

Robot Pemetik Buah

Robot Pemetik Buah Dengan Sensor Sentuhan di Negara New Zealand.

Samuel Rosset bersama timnya, Auckland Bioengineering Institue (ABI), University of Auckland, menerima tantangan untuk membuat robot pemetik buah beri.

Dengan bantuan senilai 200.000 dollar New Zealand, mereka berupaya agar tidak terjadi gesekan antara robot dengan buah agar buah beri.

yang di ambil tidak hancur Untuk mengatasi hal tersebut, mereka mengembangkan sensor lunak serta algoritma penginderaan yang berfungsi untuk Dapat bisa meningkatkan kepekaan robot terhadap sentuhan.

Rosset mengatakan jika tangan manusia mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan bentuk objek secara naluri sehingga saat manusia

sedang saat berjabat tangan Agar tidak menimbulkan Suatu rasa Yang amat sakit.

Akan Tetapi sementara Itu robot pandai memanipulasi Sebuah material yang kaku, interaksi dengan benda lunak jauh lebih sulit – sesuatu yang sederhana bagi manusia, seperti Saat berjabat tangan, adalah Suatu tantangan nyata bagi robot.

Robot Pemetik Buah

Industri pemetik buah di New Zealand mengalami permasalahan kurangnya tenaga kerja sehingga diciptakan robot pemetik buah beri. Namun terdapat tantangan-tantangan yang harus di lewati.

Dan seperti kemampuan robot dalam mendeteksi tingkat kematangan dan letak buah berada serta teknologi pengindaraan kulit seperti sentuhan dan tekanan.

Robot Pemetik Buah

Rosset dan timnya ingin mengembangkan teknologi robot yang mirip dengan kulit sehingga robot mampu merasakan sentuhan dan tekanan tanpa merusak buah tersebut.

Konsep tersebut bergantung pada transistor organik yang mahal dan kompleks untuk di produksi. Pada pendeteksian lokasi

dan tingkat kematangan buah, Rosset dan tim berupaya untuk membuat teknologi yang dapat mendeteksi kejadian

tersebut dan seberapa besar tekanan yang di berikan.

Dan Sehingga Juga mirip dengan kulit kita, yang memberikan informasi tentang tekanan dan lokasi: jika seseorang sesuatu menusuk kulitmu sarafmu mengirimkan informasi otakmu di mana dan seberapa kuat mereka menusukmu.

Laboratorium Biomimetik di Auckland Bioengineering Institute diketahui mempunyai teknologi penginderaan yang terkenal di dunia.

sehingga Rosset dan tim pun memanfaatkan laboratorium tersebut. Teknologi penginderaan membutuhkan elektroda serta kabel

yang cukup banyak, namun mereka hanya mengandalkan satu elektroda dengan algoritma penginderaan yang cerdas sehingga teknologi yang di cipatakan akan lebih mudah dan murah untuk di produksi.

Dan juga Di Indonesia Terdapat Perusahaan PT Sari Teknologi yang juga menciptakan berbagai macam jenis robot Dan juga bisa

dapat mempelajari ilmu pengetahuan tentang Robotik Dan Juga cara Pembuatan Robotik

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *