Wisnu Jatmiko memberi nama robot tersebut Odor Source Localization. Robot yang dirancang pada 2007 tersebut berkategori swarm robot. Artinya, robot tersebut bekerja berkelompok dalam beberapa unit. 4-unit, 5-unit, dan seterusnya, Fungsi utama robot tersebut adalah mendeteksi kebocoran gas beracun. “Robot ini bekerja secara otomatis,” ungkap Wisnu.
Pria kelahiran Surabaya, 16/12/1973, itu mengatakan robot Odor tidak dikendalikan remote. Dalam dunia robotika di kenal autonomous robotic system. sekelompok robot terebut dalam misinya bisa menggantikan tugas anjing pelacak. Sebab, jika mengirim anjing pelacak untuk mendeteksi titik kebocoran gas beracun, cukup berisiko. Robot Odor bisa berjalan sendiri menuju titik kebocoran gas karena tertanamkan informasi kepekatan gas.
Kemudian, dia melanjutkan studi, masih di UI, bidang ilmu komputer dan lulus tahun 2000. Setelah itu, pada 2004-2007 dia melanjutkan studi di Nagoya University, Jepang,bidang micro-nano engineering. Dengan pendampingan dari Prof Toshi Fukuda, Wisnu mendapatkan gelar doktor dengan riset robot Odor Source Localization.
Robot masa depan harus lengkap dengan sistem kecerdasan buatan, Bukan sekadar robot yang masih dalam kontrol manusia. dia tertarik mengolaborasikan 2-ilmu tersebut. Yakitu, robotika dan kecerdasan buatan, Itu adalah multidisiplin keilmuan. Di dalamnya terkait mekanika, elektronika, dan komputer.
Wisnu mempunyai cara tersendiri dalam menularkan ilmunya pada generasi muda. Caranya, membuka program magang. Program tersebut khusus ilmuwan muda yang magang di laboratorium CNAHPC. Laboratorium tersebut di kenal Laboratorium 1231 karena menempati ruangan 1231. ”Tidak hanya mahasiswa atau lulusan UI,” ungkapnya.
Dia lantas menunjukkan lowongan magang terbaru, Pendaftarannya di buka 15-26 Januari 2018. Peserta kegiatan program magang tersebut mendapatkan fasilitas materi program magang serta makan siang. ”Uangnya dari hasil riset saya,” ucap Wisnu tersenyum.
kursus Robotik: sariteknologi