Robot Light Follower | ITS

Saat ini dunia sudah be-rada di era-Revolusi Industri 4.0. Di Indonesia sendiri, pelajaran robotik-juga sudah dikenalkan di sekolah. Bahkan ada lembaga yang me-nyediakan kursus-robotik bagi anak.

Tim-Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS) ter-gugah untuk mem-perkenalkan teknologi robot kepada-siswa-sekolah sebagai bentuk kontribusi terhadap masyarakat.

Menurut salah-1 anggota tim pengabdian masyarakat, Hakim Subekti, di era-Revolusi Industri 4.0 me-manfaatkan teknologi di semua aspek. Karena itu, pengenalan teknologi robotik di kalangan pelajar sangat-lah perlu.

“Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa perlu di -bekali kemampuan ter-kait teknologi, khususnya bidang robotika,” ungkap Hakim dikutip dari laman ITS, Senin (8/februari/2021).

Kenalkan robot light follower kepada pelajar

Hakim bersama tim yang lain kemudian meng-gagas pembelajaran robotika untuk pelajar, Mahasiswa Teknik Elektro ini menerangkan, ia dan tim sengaja meng-gunakan robot yang sederhana sebagai bahan pem-belajaran awal robotika untuk anak.

“Kami menilai robot light follower cocok untuk pengenalan robot pada anak-anak,” Ujar Hakim, Robot light follower adalah robot yang mampu ber-gerak sendiri mengikuti cahaya.

Hakim mengungkapkan, robot-light-follower juga memiliki banyak pengaplikasian pada ber-bagai kegiatan di sekitar kita, Seperti pendeteksi cahaya untuk menyiram tanaman.

Ajak pelajar kenali komponen elektronik

Pengabdian masyarakat dari mahasiswa ITS ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 13 Lamongan, Para-siswa tidak-hanya belajar-teori-dasar robotika, te-tapi juga belajar merakit-robot-sendiri.

Proses ini me-mungkinkan anak hafal ber-bagai komponen elektronik serta terampil menggunakan alat perakitan seperti solder.

Cara pengenalan robot tersebut berhasil di -terapkan oleh tim pengabdian masyarakat ITS dan tim dari SMP Muhammadiyah 13 Lamongan.

Tim yang di- ketuai oleh Dr. I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda ini mem-berikan modul pembuatan robot light follower secara daring dan melangsungkan proses praktiknya secara luring di sekolah.

Di -katakan Hakim, lokasi pengabdian masyarakat di -pilih lantaran banyak-nya pelajar sekolah yang belum mengenal robotika di daerah. Ia ber-harap, kegiatan ini dapat menjadi jalan bagi para-pelajar untuk menemukan minat dan-juga bakatnya terhadap robot.

“Kami juga ber-harap, para pelajar mampu mem-pelajari teknologi robot lebih dalam dan bisa membuat robot yang ber-manfaat bagi manusia di masa depan,” ucap-nya.

kursus Robotik: sariteknologi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *