Robot Kemas, Pendeteksi Dasar Air Inovasi Warga Palembang
Perkembangan teknologi artificial intelligence atau kecerdasan buatan makin hari kian pesat. Bahkan kehadirannya memaparkan beragam inovasi teknologi yang membantu kehidupan manusia. Inovasi teknologi ini juga datang dari anak bangsa. Salah satu sosoknya yakni Muslim (40) atau yang biasa dipanggil Mumus. Pria asal Palembang ini berhasil membuat robot berbentuk persegi dengan berat sekitar 20 Kg ini, bernama Kemas yang di ambil dari nama Komunitas Musi Airobotic Sumsel, awalnya terinspirasi dari alat yang ada di Kapal KBRI.
Mumus bercerita, pembaruan tersebut sangat tertuju dengan hobinya dalam dunia robotic. Dari hobi itulah, secara inisiatif, Mumus menggunakan keahlian yang ia miliki untuk menciptakan robot yang menguntungkan secara sosial bagi masyarakat. Selain karena hobi, ia mengaku, inisiatif pembuatan robot ini juga terinspirasi dari alat canggih yang ada di Kapal KBRI. Robot ini sengaja di rancang menyerupai kapal laut dan bisa di gunakan di perairan tenang seperti laut, sungai, dan sebagainya.
Spesifikasi Robot
Robot yang dapat di operasikan melalui komputer atau telemetri ini memiliki kemampuan untuk mengukur kedalaman air dari 50 cm hingga 300 meter. Kemampuan bisa terjadi berkat teknologi bernama echosounder multibeam portable yang terdapat di Robot Kemas. Selain bisa memperkirakan kedalaman, Robot Kemas juga memiliki kemampuan untuk mendeteksi benda yang ada di dalam air. Adapun cara kerjanya, Mumus menjelaskan, jika Robot Kemas menemukan suatu benda maka akan di tampilkan melalui layar tablet yang terkoneksi dengan controller. Inovasi yang telah di berikan oleh Mumus disambut baik oleh relawan Search and Rescue (SAR).
Menurut seorang tim penyelam professional freelance Ahmad Syawaluddin (43), kehadiran Robot Kemas akan sangat membantu tim penyelamat khususnya penyelam. Ahmad menjelaskan, dalam misi penyelamatan, biasanya para penyelam perlu menyelam berulang kali dalam suatu pencarian untuk menemukan korban didalam air. Tak jarang, aktivitas tersebut menguras tenaga para penyelam.
“Selama ini kalau kita menyelam itu harus melakukan multi dive yang mana harus berulang-ulang menyelam sampai objek itu di dapat, itu juga memiliki tingkat risiko untuk seorang penyelam,” ujarnya. Tidak hanya menguras tenaga, para penyelam juga memiliki kekhawatiran di serang hewan buas seperti buaya atau ular yang dapat mengancam keselamatan Relawan SAR. Belum lagi kalau air yang di selami dalam keadaan keruh, tentu para penyelam akan mengalami kesulitan untuk mencari para korban. Ahmad menambahkan, dengan adanya Robot Kemas maka dapat meringankan pekerjaan dan risiko para penyelam.
Baca juga: Robot Pendeteksi Gempa