Robot Dari Prancis
Seorang ayah di Prancis membantu membuat robot eksoskeleton agar putranya yang berusia 16 tahun bisa berjalan kembali.
“Robot, berdiri” Oscar Constanza, 16 tahun, memberi perintah dan perlahan tapi pasti, rangka
besar yang di ikatkan ke tubuhnya mengangkatnya dan dia mulai berjalan.
Di ikat ke bahu, dada, pinggang, lutut, dan kakinya, eksoskeleton memungkinkan Oscar, yang
memiliki kondisi neurologis genetik yang berarti sarafnya tidak mengirim sinyal yang cukup ke kakinya, untuk berjalan melintasi ruangan dan berbalik.
“Sebelumnya, saya membutuhkan seseorang untuk membantu saya berjalan…ini membuat saya
merasa mandiri,” kata Oscar, seperti yang di lihat ayahnya Jean-Louis Constanza, salah satu pendiri perusahaan yang membuat eksoskeleton, di lansir dari Reuters, 26 Juli 2021.
“Suatu hari Oscar berkata kepada saya: ‘ayah, Anda seorang insinyur robot, mengapa Anda tidak membuat robot yang memungkinkan kita berjalan?'” kenang ayahnya, berbicara di kantor pusat perusahaan Wandercraft di Paris.
“Sepuluh tahun dari sekarang, tidak akan ada, atau jauh lebih sedikit, kursi roda,” katanya.
Perusahaan lain di seluruh dunia juga memproduksi eksoskeleton, bersaing untuk membuatnya seringan dan dapat di gunakan sebaik mungkin. Beberapa berfokus pada membantu
penyandang di sabilitas berjalan, yang lain pada serangkaian aplikasi sehari-hari, termasuk membuat berdiri tidak terlalu melelahkan bagi pekerja pabrik.
Eksoskeleton Wandercraft, kerangka luar yang bukan hanya menopang tetapi juga mensimulasikan gerakan tubuh, telah di jual ke puluhan rumah sakit di Prancis, Luksemburg,
dan Amerika Serikat, dengan harga sekitar 150.000 euro (Rp2,5 miliar) per unit, kata Constanza.
Eksoskeleton buatannya belum dapat di beli oleh individu pribadi untuk penggunaan sehari-hari, dan itulah tahap selanjutnya yang sedang di kerjakan perusahaan. Eksoskeleton pribadi harus jauh lebih ringan, kata insinyur Wandercraft.
Tepat di luar Paris, Kevin Piette yang berusia 33 tahun, yang juga kehilangan kemampuan berjalan dalam kecelakaan sepeda 10 tahun lalu, mencobanya, berjalan di sekitar flat-nya, dengan remote control di tangannya.
“Pada akhirnya itu sangat mirip: alih-alih memiliki informasi dari otak ke kaki, itu pergi dari remote kontrol ke kaki,” katanya, sebelum membuat makan malam dan berjalan dengannya dari dapur ke ruang tamu dengan eksoskeleton Wandercraft.
Ingin Khurus Robotik Bersama Kami?
Kunjungi Website Kami di https://sariteknologi.com/