ROBOT BUATAN MAHASISWA INDONESIA
robot buatan Mahasiswa Indonesia sudah mampu menciptakan berbagai jenis robot dalam beberapa perlombaan. Dan juga tidak main main mereka sudah mampu menyaingi bahkan juga mengalahkan peserta dari beberapa negara seperti Amerika Serikat maupun Tiongkok. Tentunya prestasi tersebut sangat membanggakan bagi negara.
Mungkin saat ini, para mahasiswa indonesia sedang terus berusaha untuk membuat teknologi robot yang canggih dan hebat yang berguna bagi siapapun, dan bisa mengalahkan robot-robot lain dari luar negeri.
Berikut beberapa hasil karya anak bangsa yang patut di contoh dan di berikan apresiasi.
Robot tank dari Institut Teknologi 10 November (ITS)
Tiga mahasiswa mampu menciptakaan robot kendaraan taktis berupa tank mini berlabel War V1. Tank robot tersebut dibuat di markas BDL-tech, Balikpapan, dan Kalimantan Timur.
Teknik Elektro Mahasiswa dari Institut Teknologi (ITS), Bachtiar Dumais melaksanakan 23 membuat sendiri tank tersebut dengan bantuan para kedua rekannya.
Robot humanoid karya mahasiswa ITS
Tim Ichiro adalah robot buatan mahasiswa Institut Teknologi (ITS), yang berhasil mendapatkan juara umum pada ajang olimpiade robot Federation of International Robot Soccer Association atau (FIRA).
Humanoid Robot Cup (Hurocup) pada tahun 2016 di Beijing, Tiongkok. Olimpiade robot ini terdapat 23 tim robot dari 9 negara.
Di ajang perlombaan tersebut, tim Ichiro mendaftarkan 6 cabang olah raga, yaitu seperti lomba long jump, obstacle run, marathon, sprint, soccer, dan juga weightlifting dan dari semua itu mereka berhasil mendapatkan penghargaan berupa 10 medali dan mengalahkan dua rival yang paling alot, yakni Malaysia dan Taiwan.
Robot pemadam kebakaran karya PENS ATAU (Politeknik Elektronik Negeri Surabaya)
Kelompok Robot Pens ‘EFFIRO’ menjadi juara lomba robot dalm perlombaan memadam kan api tingkat internasional.
Nama perlombaan tersebut adalah”Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest 2014 di Trinity College, Hartford Connecticut, AS, 5 sampai 6 April 2014.
Mereka mampu mengalahkan tim-tim Israel dan AS.
Eko Henfri Binugroho adalah dosen sekaligus pembimbing Tim PENS mengatakan bahwa, skor pertandingan di lihat dari kecepatan waktu dalam menyelesaikan tugas untuk memadamkan api.