ROBOT AUMR

Robot AUMR

Berdasarkan latar belakang tersebut, Tim dari Telkom University berhasil membuat sebuah alat inovasi yaitu Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR). sebelumnya alat yang serupa digunakan di beberapa negara salah satunya Denmark. alat ini akan dimanfaatkan untuk Desinfeksi & Sterilisasi pada Ruang Isolasi Pasien Positif Covid-19 tanpa campur tangan manusia secara langsung. robot ini rencananya akan diujicobakan di Rumah Sakit Pindad Bandung dan Wisma Atlet Jakarta.

Robot-AUMR

Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya menyampaikan “Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) ini merupakan Robot AUMR pertama di Indonesia. . Semoga alat ini bermanfaat untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di Indonesia” .

CARA KERJA AUMR

Ketika organisme biologi terpapar sinar UV dalam kisaran 200 nm dan 280 nm, maka DNA, RNA dan protein akan menyerap sinar tersebut. Penyerapan tersebut akan menyebakan pecahnya dinding sel protein dan tentunya kematian organisme tersebut. Penyerapan sinar UVC oleh DNA dan RNA menyebabkan inaktivasi untai ganda DNA atau RNA melalui pembentukan dimer timin. Jika cukup dimer ini diproduksi dalam DNA maka akibatnya proses replikasi DNA akan terganggu dan tentunya sel tidak dapat mereplikasi.

Robot ini nantinya dapat beroperasi hingga kurun waktu 5 jam, untuk sistem kerja UVC nya bisa berlangsung sekitar 1 jam. sensor ultrasonic pada robot ini untuk menghindari menabrak benda di sekitarnya.robot ini memiliki beberapa mode Kontrol bisa menggunakan remote control, autonomous control mode dengan melakukan line tracking atau laser range navigation.

Untuk biaya riset dan pengembangan, Robot AUMR ini memakan budget sekitar Rp250.000.000. robot AUMR dari luar yang harganya mencapai $80.000-$90.000. robot AUMR ini masih begitu terjangkau.

Tim pembuatan AUMR ini adalah kolaborasi antara Tel-U dan Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI  yang terdiri dari Angga Rusdinar, S.T. M.T. Ph.D (Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom, Bandung Indonesia), Dr. Irwan Purnama (Balai Pengembangan Instrumentasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bandung, Indonesia), Dr. Kemas Muslim Lhaksmana (Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom, Bandung Indonesia), Dr. Ratih Asmana (Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bogor, Indonesia).

Tempat Kursus: sari teknologi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *