Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) | Military Autonomous Robot | Robot | Sejarah AI | AI Autonomous Robot | SARI Teknologi
Military Autonomous Robot
Lethal autonomous weapon (LAWs) adalah jenis sistem robot militer-otonom yang dapat secara mandiri mencari dan menyerang target berdasarkan batasan dan deskripsi yang di program. HUKUM juga di kenal sebagai sistem senjata otonom mematikan (LAWS), sistem senjata otonom (AWS), senjata robot, robot pembunuh atau alaughterbots. HUKUM dapat beroperasi di udara, di darat, di atas air, di bawah air, atau di luar angkasa. Otonomi sistem saat ini pada 2018 di batasi dalam arti bahwa manusia memberikan perintah terakhir untuk menyerang. Meskipun ada pengecualian dengan sistem “bertahan” tertentu.
1. Ground IOP
Profil Interoperabilitas UGV (UGV IOP), Robotika dan Sistem Otonom – Ground IOP (RAS-G IOP). Pada awalnya merupakan program penelitian yang di mulai oleh UnitedStates Departmentof Defense(DoD) untuk mengatur dan memelihara standar interoperabilitas arsitektur terbuka untuk Unmanned Ground Vehicles (UGV). IOP awalnya di buat oleh US Army Robotic Systems Joint Project Office (RS JPO)
2. Ripsaw M5
Pada Oktober 2019, Textron dan Howe & Howe meluncurkan kendaraan Ripsaw M5 mereka, dan pada 9 Januari 2020, Angkatan Darat AS memberi mereka kontrak untuk program Robotic Combat Vehicle-Medium (RCV-M). Empat prototipe Ripsaw M5 akan di kirimkan dan di gunakan di tingkat perusahaan untuk menentukan kelayakan mengintegrasikan kendaraan tak berawak ke dalam operasi pertempuran darat pada akhir tahun 2021. Pesawat ini dapat mencapai kecepatan lebih dari 40 mph (64 km/jam). Pesawat ini memiliki kemampuan tempur berat 10,5 ton dan kapasitas muatan 8.000 lb (3.600 kg). RCV-M di persenjatai dengan meriam otomatis 30 mm dan sepasang rudal anti-tank. Paket armor standar dapat menahan peluru 12,7×108mm, dengan armor tambahan opsional yang meningkatkan bobot hingga 20 ton. Jika di nonaktifkan, itu akan mempertahankan kemampuan untuk menembak, dengan sensor dan radio uplink diprioritaskan untuk melanjutkan transmisi sebagai fungsi utamanya.
3. Crusher
Crusher adalah kendaraan off-road otonom 13.200 pon (6.000 kg) Unmanned Ground Combat Vehicle yang dikembangkan oleh para peneliti di Carnegie Mellon University’s National Robotics Engineering Center for DARPA. Ini merupakan tindak lanjut dari kendaraan Spinner sebelumnya. Nama teknis DARPA untuk Crusher adalah Unmanned Ground Combat Vehicle and Perceptor Integration System, dan keseluruhan proyek di kenal dengan akronim UPI. UPI merupakan merupakan singkatan dari Unmanned Ground Combat Vehicle PerceptOR Integration.
Baca Juga : Manusia Dapat Bekerja Sama Dengan AI – AI Autonomous (sariteknologi.com)
Kursus Robotik : SARI Teknologi