Konsep 3D
Konsep 3D
Objek 3D memiliki bentuk, volume, dan ruang. Sehingga objek ini memiliki koordinat X, Y, dan Z.
Jika 2D, objek hanya bisa di arahkan ke dua koordinat yaitu:
Kanan – kiri (X) dan atas – bawah (Y), artinya cukup berbeda dengan animasi 3D.
Pada animasi 3D, objek dapat di gerakkan ke tiga arah yaitu:
Kanan – kiri (X), atas – bawah (Y) dan depan – belakang (Z).
Umumnya, objek 3D mempunyai sub objek berupa elemen-elemen pembentuk objek tersebut, yang berupa :
-Vertex
-Edge
-Face
Vertex merupakan titik yang terletak pada tititk koordinat X, Y, Z. Penggabungan dua Vertex akan menjadi Edge.
Penggabungan tiga Vertex dan Edge yang terbentuk dalam bidang permukaan berupa kurva tutup akan menghasilkan face.
Perkumpulan dari Vertex, Edge, dan Face akan menjadi sebuah objek utuh yang di sebut dengan Mesh.
Jenis Permodelan 3D
Jenis Permodelan 3D di pecah menjadi dua, yaitu Hardsurface dan Organic.
Model Hardsurface merupakan segala bentuk objek yang di ciptakan oleh manusia, contohnya sepertia arsitektur, kendaraan, robot, dan mesin-mesin lain nya.
Sedangkan pada model Organic, subjek yang sudah secara alami ada di alam seperti, hewan, tumbuhan, awan, petir dan lain-lain.
Teknik 3D
Beberapa teknik 3D yang akan di jelaskan sebagai berikut:
Teknik Modelling
Di dalam tahapan pertama ini, ada 2 hal yang mendasar untuk pembuatannya, yaitu model solid untuk merincikan volume objek yang akan di tampilkan. Selain itu lebih sering di gunakan untuk simulasi medis seperti CAD, konstruksi geometri solid, dan sebagainya.
Selanjutnya Shell atau Boundary yaitu menggambarkan permukaan seperti contoh batas objek. Untuk proses nya lebih mudah di kerjakan karena lebih banyak di gunakan di game atau film.
Tahapan ini kembali di bagi menjadi 2 jenis:
- Solid
Model Solid di cirikan oleh volume objek yang akan di tampilkan. Karena model ini terlihat lebih realistis, menjadikan dalam pembuatannya lebih sulit. Model ini sering di gunakan untuk simulasi-simulasi medis, seperti CAD, aplikasi visual ray tracking, dan juga konstruksi geometri solid.
- Shell / Boundary
Model Shell / Boundary ini menggambarkan permukaan seperti batas objek, bukan volume nya. Model ini sering di gunakan dalam game ataupun film.
Teknik Animation
Adapun beberapa teknik untuk membuat Animasi:
- Traditional Animation
Proses yang di pakai untuk sebagian besar film animasi pada abad ke-20. Setiap frame dari film animasi tradisional adalah foto dari gambar, yang sebelum nya digambar di kertas. Untuk membuat ilusi gerakan, masing-masing gambar di buat sedikit berbeda dengan gambar yang sebelumnya.
- Full Animation
Melihat dari proses produksi film animasi tradisional yang berkualitas tinggi. Semuanya diatur menggunakan gambar yang sangat detail dan juga gerakan yang sesuai. Film animasi penuh dapat dibuat dengan berbagai cara, dari animasi yang realistis hingga yang mengarah ke kartun.
- Limited Animation
Memakai detail yang masih kurang detail, gambar yang lumayan stylist dan memakai metode perpindahan. Penggunaan nya sudah menghasilkan animasi dengan biaya efektif untuk media. Contohnya televisi dan juga internet.
- Rotoscoping
Merupakan sebuah teknik dimana animator melacak gerakan live-action, frame demi frame. Sumber film dapat secara langsung di gandakan dari aktor ke gambar animasi.
- Live Action/Animation
Teknik ini merupakan penggabungkan karakter yang telah digambar menjadi sebuah film animasi. lalu di filmkan kembali tapi dengan karakter manusia asli serta background nyata.