Desain dan Pengaplikasian AUVs

Desain AUVs

Gliders

Glider Sirip eksternal tegak lurus dengan kerangka UUV yang memungkinkan pergerakan linier UUV dan penyelaman yang lebih dalam dan terkontrol. Gliders ini menggunakan propulsi turunan daya apung yang meningkatkan durasi penyelaman dan jangkauannya melalui gerakan naik dan turun di laut.

Gliders Manta ray

Pada September 2021, para peneliti di sebuah universitas Cina mengembangkan UUV berbentuk manta ray dengan tujuan mengumpulkan informasi di sekitar Kepulauan Xisha. Beberapa UUV dirancang untuk meniru siluet hewan untuk memfasilitasi gerakan dan mencegah deteksi. Desain pari manta memungkinkan UUV untuk berkamuflase dengan kehidupan laut dan berkontribusi pada kemudahan kapal berenang melalui air.

Oxygen/hydrogen air-independent propulsion

UUV adalah kendaraan yang bergantung pada oksigen yang perlu muncul kembali. Dengan pengembangan unit propulsi yang tidak membutuhkan oksigen atau hidrogen, kemampuan UUV untuk tetap berada di bawah air meningkat secara drastis.

Lithium

Sumber tenaga terbaru untuk UUV dapat berupa reaksi energi bebas Lithium/air karena menghasilkan 8530 Wh kg -1. 5% dari energi ini akan melampaui sumber kepadatan energi yang sudah ada yang ditemukan di UUV saat ini. Sumber listrik pada dasarnya akan mengkonsumsi air di sekitar UUV dan dimanipulasi untuk menghasilkan energi melalui reaksi kimia yang akan menyalakan UUV.

Pengaplikasian

Militer

Angkatan Laut AS mulai menggunakan UUV pada 1990-an untuk mendeteksi dan menonaktifkan ranjau bawah laut. UUV berguna oleh Angkatan Laut AS selama Perang Irak pada tahun 2010-an untuk memindahkan ranjau pada sekitar Umm Qasr, sebuah pelabuhan Irak selatan.

Pada 20 Desember 2020, seorang nelayan di Indonesia melihat UUV berbentuk glider di dekat Pulau Selayar di Sulawesi Selatan. Orang-orang dari militer Indonesia telah mengkategorikan kendaraan tersebut sebagai Sayap Laut Cina (Haiyi), bertujuan pengumpulan data termasuk suhu air, salinitas, kekeruhan, dan tingkat oksigen yang dapat membantu memetakan rute kapal selam yang optimal.

Angkatan laut dari beberapa negara, termasuk AS, Inggris, Prancis, Rusia, dan China saat ini sedang menciptakan kendaraan tak berawak untuk digunakan dalam peperangan laut untuk menemukan dan menghentikan ranjau bawah laut. Misalnya, REMUS adalah robot sepanjang tiga kaki yang berguna untuk membersihkan ranjau dalam satu mil persegi dalam waktu 16 jam. Ini jauh lebih efisien, karena tim penyelam manusia membutuhkan lebih dari 21 hari untuk melakukan tugas yang sama.

Sebuah survei yang terlaksana oleh RAND Corporation untuk militer AS menganalisis misi yang dapat terlaksana oleh kendaraan bawah air tak berawak. Yang mencakup intelijen, pengintaian, penanggulangan ranjau, dan perang kapal selam. Ulasan ini mencantumkan ini dari yang paling penting hingga yang paling tidak penting.

OODA Technologies, sebuah perusahaan pengumpulan dan analisis data, sangat tertarik untuk memanfaatkan UUV di sepanjang pantai Kanada. Menurut OODA, pesawat tak berawak ini menyediakan cakupan area yang jauh lebih besar dengan biaya yang jauh lebih rendah bandingkan dengan rekan-rekan berawak mereka. Kualitas data yang terkembali oleh kendaraan laut tak berawak juga ternyata jauh lebih tinggi dari pada kapal berawak tradisional.

Pelatihan Ilmu Robotic : Sari Teknologi

Baca artikel lainnya : pelatihan robotic

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *