Chatbot, Robot yang Bikin Rusak Pekerjaan Customer Service
Microsoft belum lama ini merilis Rinna, chatbot yang berinteraksi dalam bahasa Indonesia di Line Ia mengatakan bahwa kini ada dua jenis chatbot yang tersedia, yaitu Productivity Bot dan Engagement Bot. Contohnya saat pengguna bertanya “aku lapar” maka Productivity Bot akan menjawab “apa yang bisa saya pesankan?” Namun, Engagement Bot akan menjawab “hi, saya baru makan nasi padang yang enak.” Bot jenis yang kedua, menurut Yugie, merupakan bot yang mengajak penggunanya untuk terus bercakap-cakap. Mirip seperti manusia sungguhan. “Percakapan penting untuk buat engagement,” ucapnya.
Selain bisa menjadi cara merangkul pelanggan dan memangkas ongkos, chatbot punya keunggulan soal kecepatan. Ini setidaknya di akui oleh Irzan Raditya, CEO & Co-Founder of Kata.ai—sebuah perusahaan penyedia chatbot di dalam negeri. “Dulu Telkomsel punya customer service di Facebook, karena di operasikan manusia, agen biasa, memakan waktu 4 menit untuk merespons. Dengan ada chatbot responsnya 3 detik,” kata Irzan kepada Tirto awal November lalu. Selain itu, keberadaan chatbot juga mampu menciptakan peluang lebih di bandingkan memanfaatkan tenaga manusia. “Dengan chatbot sekarang bisa jualan pulsa,” tambahnya. Apakah chatbot benar-benar efektif? Kisah sukses penggunaan chatbot di dunia bisnis adalah Adidas. Ia menggandeng agensi pemasaran bernama Byte, dengan memakai chatbot berbasis Facebook Messenger.
Chatbot Adidas
Chatbot Adidas ini di buat untuk memasarkan serta melakukan pemesanan ruang komunitas perempuan bernama Studio LDN dengan cara interaktif. Hasilnya, dalam seminggu selepas di luncurkan terdapat 2.000 orang yang mendaftar usai mengobrol dengan chatbot. Hasil ini tentu luar biasa, karena mengajak 2.000 orang mendaftar di suatu layanan dalam waktu satu minggu bukanlah perkara mudah. Alasannya sederhana, butuh tim yang tidak sedikit untuk melakukannya.
Chatbot mampu hadir menggantikan peran manusia. “Salah satu daya tarik utama chatbot adalah memungkinkan keterlibatan berkelanjutan dan mendalam dengan konsumen melalui percakapan satu lawan satu secara reguler. Target konsumen kami adalah mereka para pengadopsi awal inovasi sosial sehingga chatbot adalah kendaraan yang sempurna bagi kami untuk berkomunikasi dengan mereka,” kata Sarah Gower, Managing Editor Adidas London Newsroom kepada Marketing Week.
Jika kalian ingin kursus robotika, kalian bisa kunjungi website PT Sari Teknologi
Alamat PT Sari Teknologi: Lt.6 Gedung Universitas Gunadarma Jl.Raya Outer Ringroad Blok C7 No.20, Jl.Taman Palem Mutiara, DKI Jakarta 11730.