Cara Merawat 3D Printer Agar Tetap Terawat

 Cara Merawat Mesin 3D Printer Agar Tetap Terawat.

3D Printer adalah teknologi terbaru dalam dunia percetakan yang di tunjang dengan fitur-fitur canggih.

Tak heran jika perangkat ini di banderol dengan harga yang tinggi terkhususnya jenis yang di peruntukan bagi keperluan industri.

Biaya yang di keluarkan untuk memiliki printer ini sebetulnya sebanding dengan hasil yang akan di dapat.

Namun, akan menjadi percuma jika kita salah merawat mesin 3D Printer karena akan mengakibatkan printer rusak dan tidak dapat di pakai dalam waktu yang lama.

Oleh karena printer ini istimewa, maka perlu perawatan khusus yang tentunya berbeda dengan printer pada umumnya

Agar Anda bisa merawatnya secara bijak, simaklah beberapa cara perawatan 3D Printer berikut ini:

1. Membersihkan Nozzle Secara Berkala

Nozzle merupakan saluran untuk mengeluarkan material filamen kerap kali mengalami kemacetan karena tersumbat oleh lelehan material. Oleh karena itu komponen ini harus terus  di bersihkan secara berkala agar tak cepat rusak.

Cara membersihkan Nozzle adalah dengan panaskan nozzle hingga mencapai suhu 150oC sebelum melepasnya dari extruder. Lalu gunakan bor kecil khusus untuk membersihkan nozzle dari kotoran yang menyumbat.

2. Membersihkan Heatbed Setelah Mencetak

Jika anda mencetak dengan material ABS sebaiknya permukaan heatbed atau meja cetak harus sering dibersihkan.

Hal tersebut karena filamen sangat kuat menempel pada bed sehingga ketika objek cetakan di angkat pun masih terdapat sisa-sisa filamen yang tertinggal.

Cara pembersihannya cukup mudah, mulai dengan memanaskan heatbed di suhu 35-40 oC.

Lalu semprotkan cairan pembersih kaca pada permukaan heatbed dan tunggu beberapa saat. Setelah itu kelupas sisa-sisa filamen memakai pisau kecil atau spatula.

3. Membersihkan Extruder Setelah Pencetakan

Pasca pencetakan ketika objek yang sudah jadi telah di lepas dari bed, biasanya terdapat kotoran yang melekat ke komponen extruder hotend.

Kotoran tersebut berasal dari filamen yang terkabonisasi dan bekas cetakan.

Perawatan extruder di lakukan dengan membersihkannya langsung setiap kali setelah mencetak. Caranya dengan memanaskan extruder hingga mencapai suhu sekitar 120-150 oC lalu lepas extruder dari mesin printer.

Selanjutnya bersihkan sisa-sisa kotoran yang masih menempel menggunakan pinset.

4. Rutin Update Firmware

Firmware 3D Printer harus rutin di perbarui agar dapat menghasilkan cetakan yang semakin bagus dan dengan model terbaru.

Update firmware ini biasanya otomatis terpasang dari pabrik yang mengembangkan printer Anda.

Langkah untuk memperbaruinya yaitu dengan menjelajahi situs resmi produsen printer Anda dan mencari pembaruan terkini lalu klik update.

Namun biasanya jika perangkat sedang tersambung ke Wi-Fi, firmware akan otomatis terupdate sendiri dari cloud.

5. Gunakan Jenis Filamen yang Sesuai

Setiap jenis printer kebanyakan hanya mampu mencetak dengan filamen tertentu.

Misal printer bertipe FDM hanya khusus untuk mencetak material plastik dan akan rusak jika di pakai mencetak material berjenis kayu atau logam.

Meskipun sudah menggunakan jenis yang sesuai, Anda juga harus selektif dalam memilih filamen yang kualitasnya bagus.

Ikuti petunjuk dari pabrik tentang jenis filamen apa yang di rekomendasikan untuk printer Anda.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *