Apakah artificial Intelligence itu teknologi yang benar-benar baru?

Kecerdasan buatan (AI)

Kecerdasan buatan (AI) memungkinkan mesin untuk belajar dari pengalaman, menyesuaikan input-input baru dan melaksanakan tugas seperti manusia. Sebagian besar contoh AI yang Anda dengar dewasa ini – mulai dari komputer yang bermain catur hingga mobil yang mengendarai sendiri – sangat mengandalkan pembelajaran mendalam dan pemrosesan bahasa alamiah. Dengan menggunakan teknologi ini, komputer dapat di latih untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Bahkan dalam memproses jumlah besar data dan mengenali pola-pola dalam data.

 

Saat ini, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menjadi bahan diskusi yang paling populer dan banyak di bahas di kalangan teknologi dan bisnis. Banyak ahli dan analisis industri berpendapat bahwa AI adalah teknologi masa depan.

Pasalnya, AI merupakan “mesin” yang mampu melakukan berbagai hal yang membutuhkan kecerdasan ketika manusia melakukannya. Mesin AI ini mampu memahami bahasa manusia secara natural. Ia juga dapat mengenali wajah di dalam foto, mengemudikan kendaraan, atau menerka buku apa yang kita mungkin sukai. Berdasarkan buku-buku yang telah di baca sebelumnya. Berbeda dengan robot pabrik yang terus menerus melakukan hal yang berulang seperti mengemas suatu produk, AI membuka kemungkinan untuk menyelesaikan suatu tugas setelah melakukan pembelajaran lewat proses trial and error. Singkatnya, dengan AI bisa di hasilkan teknologi-teknologi untuk mengembangkan intelijen mesin, yang memiliki pola berpikir dan bekerja seperti manusia. Contohya, pengenalan suara, pemecahan masalah, pembelajaran, dan perencanaan.

Mendalami AI.

Hal pertama yang biasanya orang pikirkan ketika mendengar istilah AI adalah robot. Karena film dan novel populer yang menceritakan mesin mirip manusia yang mendatangkan malapetaka di Bumi.
 
Sedangkan Kecerdasan buatan didasarkan pada prinsip bahwa kecerdasan manusia dapat didefinisikan sedemikian rupa sehingga mesin dapat dengan mudah menirunya dan menjalankan tugas, dari yang paling sederhana hingga yang lebih kompleks. Tujuan kecerdasan buatan meliputi pembelajaran, penalaran, dan persepsi.
 
Seiring kemajuannya teknologi, tolok ukur sebelumnya yang mendefinisikan kecerdasan buatan menjadi ketinggalan zaman. Sebagai contoh, mesin yang menghitung fungsi dasar atau mengenali teks melalui pengenalan karakter yang optimal tidak lagi dianggap sebagai kecerdasan buatan, karena fungsi ini sekarang dianggap sebagai fungsi komputer yang cukup melekat.

Kursus Robotic : SARI Teknologi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *