3D Printing Yang Menarik Perhatian

Proses kerja 3D Printing

Proses Kerja

3D printing dari namanya adalah mencetak sesuatu/barang dengan bentuk 3 Dimensi (3D) atau terlihat nyata. Cara kerja printer 3D yaitu dengan memasukkan data hasil desain/cetakan dari software khusus 3D print yaitu CAD, desain yang sudah di buat di masukkan ke bagian printer 3D.

Kegunaan 3D printing tidak hanya untuk memproduksi barang 3 Dimensi (3D) seperti action figure dan mainan tapi juga dapat di pakai di kehidupan sehari hari, seperti :

1. Penyembuhan/medis – Proses Kerja 

3D printing dapat membuat organ manusia secara artifisial dan sudah di buktikan bahwa organ buatan yang terbuat dr 3D printing dapat di gunakan untuk menggantikan organ manusia yang rusak seperti jantung, paru-paru dan pembulu darah.

2. Visualisasi

3D printing juga membantu manusia untuk mevisualisasikan apa yang ingin di buat, dengan membuat struktur atau blueprint dan prototype atau prototipe yaitu model kerja dasar dari pengembangan sebuah program (software) atau perangkat lunak.

3. AeroSpace/Penerbangan Angkasa

Hasil dari 3D printing juga tidak hanya sebagai refrensi, tetapi juga untuk penerbangan luar angkasa khusus nasa, karena proses membuat pesawat juga membutuhkan wantu dan pembayaran yang mahal,

Maka di gunakanlah 3D printing untuk membuat model pesawat dan juga pesawat terbang dengan waktu dan pembayaran yang lebih efisien.

Tidak hanya itu 3D printing juga dapat membuat bagian lorong udara untuk jalur penerbangan pesawat angkasa.

Teknologi cetak 3D ini pertama kali ditemukan oleh Chuck Hull dari System corp.

Sejak itulah printer 3D berkembang dan di gunakan secara luas dalam bidang arsitektur, otomotif, militer.

1. Selective Laser Sintering (SLS)

Selective Laser Sintering (SLS) adalah teknik menggunakan laser sebagai sumber daya untuk membentuk objek 3D yang solid. Sistem 3D Inc mengembangkan stereolithography (SLA) atau mengeraskan sebuah objek secara selektif resin polimer lapis demi lapis menggunakan sinar laser ultraviolet (UV).

Stereolithography (SLA) yang dalam beberapa hal sangat mirip dengan Selective Laser Sintering (SLS), perbedaan utamanya adalah Selective Laser Sintering (SLS) memakai bahan bubuk di dalam tong bukan resin cair seperti stereolithography (SLA).

Bahan yang di cetak biasanya terbuat dari nilon ,keramik dan kaca.

2. Stereolithography (SLA)

Stereolithography atau SLA adalah teknik pertama untuk 3D Printing. Caranya adalah menambahkan layer terus – menerus pada bahan photopolymer menuju ke atas.

Material yang di pakai pada awalnya adalah liquid dan akan mengeras ketika liquid tersebut terkena sinar ultraviolet.

3. Digital Light Processing (DLP)

Digital Light Processing adalah proses 3D Printing lain yang sangat mirip dengan stereolithography (SLA). Bahan yang digunakan untuk pencetakan adalah resin plastik cair yang di tempatkan dalam wadah resin transparan. Resin mengeras dengan cepat ketika dipengaruhi oleh jumlah cahaya yang besar.

Lapisan material yang di keraskan dapat di buat dengan printer tersebut dalam beberapa detik. Hasil pencetakan akan jauh lebih kuat dan memiliki resolusi yang sangat baik.

Keuntungan DLP  dengan SLA adalah jauh lebih sedikit bahan yang digunakan untuk produksi, sehingga menghasilkan biaya lebih rendah.

4. Electronic Beam Melting (EBM)

Electronic Beam Melting (EBM) adalah jenis lain dari manufaktur aditif untuk bagian-bagian logam. Bahan yang di pakai dalam EBM adalah serbuk logam yang meleleh dan membentuk lapisan bagian 3D.

Bertentangan dengan SLS, EBM di gunakan untuk mencairkan serbuk logam sepenuhnya.

Proses ini biasanya di lakukan di bawah suhu tinggi hingga 1000 ° C.

Proses EBM agak lambat dan mahal, selain itu keterbatasan bahan juga menjadi kekurangan metode ini, sehingga EBM tidak begitu populer meskipun masih di gunakan dalam beberapa proses manufaktur.

5. Selective Laser Melting (SLM)

Selective laser melting (SLM) adalah teknik yang juga menggunakan data CAD 3D sebagai sumber dan membentuk objek 3D dengan menggunakan sinar laser daya tinggi yang melebur.

Logam yang dapat di gunakan untuk SLM termasuk stainless steel, titanium, krom kobalt dan aluminium.

Metode pengukuran ini secara luas di terapkan pada bagian-bagian geometri dan struktur kompleks dengan permukaan dan saluran.

6. Fused Deposition Modelling (FDM)

Fused Deposition Modelling (FDM) di pakai untuk pengembangan produk baru, konsep model dan prototipe. Bahkan dalam pengembangan manufaktur, teknologi ini di anggap mudah di gunakan dan ramah lingkungan. Dengan menggunakan metode pencetakan ini, memungkinkan untuk membangun objek dengan geometri dan rongga yang kompleks.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *